MAKALAH
PENGATURAN FASILITAS KELAS
|
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah
Manajemen Kelas
Dosen Pembimbing : Drs. Hasbi Rauf, S.Pd, M.Si
OLEH : KELOMPOK VIII
KELAS D 22.A
KHUSNUL
KHATIMAH (1247240005)
AYU
TRISMA
(1247240009)
ASRIANI (1247241015)
M. ARIE
ANUGRAH P. (1247241004)
ADI
PURNOMO
(1247241000)
PGSD UPP WATAMPONE
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
SEPTEMBER 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini tidak
sedikit hambatan yang dilalui penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik sehingga makalah ilmiah ini dapat
terselesaikan.
Atas dasar tersebut,
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:
1.
Bapak Drs. Hasbi
Rauf, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing makalah
ini.
2.
Orang tua dan
seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan yang tak terhingga kepada penulis.
3.
Rekan-rekan
mahasiswa yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ilmiah ini dapat
memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat di dunia pendidikan. Dan
penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Watampone, September 2013
Penulis
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang
Masalah........................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... ....3
A. Pengertian
fasilitas kelas......................................................................... 3
B. Pengaturan
fasilitas kelas yang baik........................................................ 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 12
A. Kesimpulan............................................................................................. 12
B. Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam proses pembelajaran bahwa
penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam
menghadapi kehidupan rill adalah merupakan tujuan pendidikan. Tetapi dalam
proses pembelajaran didalam kelas bagaimana siswa dapat menguasai dan memahami
bahan ajar secara tuntas masih merupakan masalah yang sulit. Hal tersebut
dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah merupakan makhluk sosial
yang mempunyai latar belakang yang berbeda.Dari perbedaan tersebut maka dapat
menimbulkan beragamnya sikap dari anak didik di dalam kelas. Maka sudah menjadi
tugas seorang guru agar mampu menjadikan keanekaragaman karakteristik tersebut
dapat teratasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Keterampilan
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak hanya tertuang dalam
penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran saja tetapi proses
pembelajaran yang baik akan dipengaruhi pula oleh iklim belajar yang kondusif
atau maksimal berkaitan dengan pengaturan orang (siswa) dan fasilitas-fasilitas
yang ada dalam kelas itu sendiri.
Banyaknya keluhan guru karena
sukarnya mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran sukar untuk dicapai. Hal
ini kiranya tidak perlu terjadi apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh
guru dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dan maksimal. Misalnya
penataan ruang kelas berupa pengaturan atau penataan fasilitas yang sesuai
dengan kegiatan yang sedang berlangsung.
Pengelolaan kelas yang baik akan
melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun
dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar.
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah diadakan
evaluasi dengan seperangkat item soal yang sesuai dengan rumusan tujuan
pembelajaran. Dari permasalahan tersebut maka kiranya perlu bagi guru atau
calon pengajar mengetahui dan memahami tentang pengelolaan kelas salah satunya
yaitu pengaturan fasilitas yang ada dalam
ruangan kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka penulis memiliki rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apakah
pengertian fasilitas kelas
?
2. Bagaimanakah pengaturan fasilitas kelas yang baik
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian fasilitas kelas
2.
Untuk mengetahui
bagaimana pengaturan fasilitas kelas yang baik sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung secara optimal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
fasilitas kelas.
Untuk
mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa
batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala
sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka
mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha
dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian
failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala
sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat
berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan
dengan sarana yang ada di sekolah. Dari
beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas
dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu
yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya
dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat
perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran,
perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu
yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
Sedangkan
kelas yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama
dari guru yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian umum dapat
dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan
dari segi siswa.berikut ini
pengertian kelas menurut para ahli :
v Nawawi
memandang kelas dari dua sudut, yaitu :
1. Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang
dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa
berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian ini,
mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut
tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis
masing-masing.
2. Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat
kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan
diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
v Menurut Hamalik ”kelas
adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang
mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas
ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan
bahwa kelas dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang
ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama
pula. Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang
sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang sebagian suatu kesatuan di
organisasi menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan.
v Menurut
Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar
mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi
siswa.
Kelas
adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi
intelektual dan omosional. Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian
rupa sehingga benar-benar merupakan belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik
adalah :
1. rapi, bersih, sehat, dan tidak lembab.
2. cukup
cahaya yang meneranginya.
3. sirkulasi
udara cukup.
4. perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata
dengan rapi.
5. jumlah
siswa tidak lebih dari 40 orang.
Jadi berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas kelas adalah sesuatu yang
bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan atau menunjang
terselenggaranya proses belajar
mengajar dalam suatu ruang yang diatur
oleh seorang guru kelas.
B.
Pengaturan fasilitas kelas yang baik sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung secara
optimal.
Pembelajaran
yang efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana
belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan atau penataan ruang kelas dan isinya. Selama proses pembelajaran, lingkungan kelas perlu ditata dengan baik
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru,
dan antar siswa. Menurut Loisell (Winataputra, 2003:
9.22) Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata
lingkungan fisik kelas yaitu:
1.
Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
Visibility
artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu
pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang
semua siswa yang ada dalam ruangan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.
Accesibility (mudah dicapai)
Penataan
ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang
yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk
harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah
dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
3 . Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang
di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung pada saat tertentu. Seperti
penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan
metode diskusi, dan kerja kelompok.
4. Kenyamanan
Kenyamanan
disini berkenaan dengan cahaya, suara, kepadatan kelas, ventilasi dan
temperatur yang merupakan aset penting dalam penciptaan suasana nyaman ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu ventilasi harus cukup
menjamin kesehatan siswa. Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan
cahaya matahari masuk, udara sehat dengan ventilasi yang baik, sehingga semua
siswa dalam kelas dapat menghirup udara segar yang cukup mengandung oksigen.
5. Keindahan
Prinsip
keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan
dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang
indah dan menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang
belajar hendaknya memungkinkan anak duduk bekelompok dan memudahkan guru
bergerak secara leluasa untuk membantu dan memantau tingkah laku siswa dalam
belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan
menurut Conny Semawan,dkk. yaitu:
v Ukuran
bentuk kelas
v Bentuk
serta ukuran bangku dan meja
v Jumlah
siswa dalam kelas
v Jumlah
siswa dalam setiap kelompok
v Jumlah
kelompok dalam kelas
v Komposisi
siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria dan
wanita).
Perlengkapan yang harus ada dan
diperlukan di kelas meliputi : papan tulis dan penghapusnya, meja dan kursi guru,
meja dan kursi siswa, lemari kelas, jadwal pelajaran, papan absensi, daftar piket kelas,
kalender pendidikan, gambar presiden dan wakil presiden serta lambang Garuda
Pancasila, tempat cuci tangan dan lap tangan, tempat sampah, sapu lidi, sapu
ijuk, gambar-gambar lain alat peraga dan spidol.
Berkaitan
dengan penataan atau pengaturan
fasilitas kelas,
maka
hal yang juga sangat penting untuk dibahas adalah
mengenai kebersihan dan pengaturan
tempat duduk siswa yang sesuai, dengan tujuan agar guru dapat memantau perilaku
setiap siswa saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai kedua hal tersebut :
1.
Kebersihan
Selain indah dan menarik, ruangan kelas harus rapi dan selalu bersih dari sampah, debu,
bau-bauan dan sebagainya agar siswa dapat merasa nyaman ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
2.
Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan tempat duduk merupakan usaha dari seorang
guru dalam mengelola ruang kelas karena pengelolaan kelas yang efektif akan
menentukan hasil pembelajaran yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk yang
baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga
menyenangkan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Winzer
( Winataputra) bahwa “ penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh
terhadap tingkat keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam proses pemblajaran. Lebih jauh diketahui bahwa tempat
duduk berpengaruh terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan”. Tempat duduk merupakan fasilitas atau
barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam
proses belajar di kelas khususnya di sekolah formal. Tempat duduk dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus, tidak
terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai
dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar
dengan tenang. Bentuk
dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk
dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa
orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya
yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat
duduk pun
sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk
diubah-ubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas. Sebenarnya banyak macam
posisi tempat duduk yang biasa
digunakan di dalam kelas seperti berjejer ke belakang, bentuk setengah lingkaran,
berhadapan, dan sebagainya.
Biasanya posisi tempat duduk berjejer kebelakang digunakan dalam kelas dengan
metode belajar ceramah dan untuk
metode diskusi dapat menggunakan posisi setengah lingkaran atau berhadapan.
sebagai alternatif penataan tempat duduk dengan metode kerja kelompok atau
bahkan bentuk pembelajaran kooperatif, maka menurut Lie (2007: 52) ada beberapa
model penataan bangku yang biasa digunakan dalam pembelajaran kooperatif,
diantaranya seperti:
v Meja
tapal kuda, siswa bekelompok di ujung meja
v Penataan
tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v Meja
Panjang
v Meja
Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v Meja
berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja
Masih ada beberapa bentuk posisi tempat duduk
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kooperatif ini. Dalam memilih desain
penataan tempat duduk perlu memperhatikan jumlah siswa dalam satu kelas yang akan
disesuaikan pula dengan metode yang akan digunakan. Hal yang tidak boleh kita
lupakan bahwa dalam penataan tempat duduk siswa tersebut guru tidak hanya
menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan saja. Tetapi seorang
guru perlu mempertimbangkan karakteristik individu siswa, baik dilihat dari
aspek kecerdasan, psikologis, dan biologis siswa itu sendiri. Hal ini penting
karena guru perlu menyusun atau menata tempat duduk yang dapat memberikan
suasana yang nyaman bagi para siswa.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas kelas adalah sesuatu yang
bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan atau menunjang
terselenggaranya proses belajar
mengajar dalam suatu ruang yang diatur
oleh seorang guru kelas. Didalam pengaturan fasilitas kelas terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
optimal, yaitu :
v
Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
v Accesibility (mudah
dicapai)
v Fleksibilitas
(Keluwesan)
v
Kenyamanan
v Keindahan
v Kebersihan
v Pengaturan tempat duduk
B. Saran
Kiranya
perlu menjadi perhatian bagi guru dan bahkan calon pengajar bahwa keterampilan
mengelola fasilitas kelas harus dikuasai. Pengelolaan kelas menyangkut
kepada menciptakan iklim atau kondisi belajar yang kondusif dan maksimal karna melalui
penataan fasilitas kelas yang tepat diharapkan akan menfasilitasi siswa untuk
belajar dengan aktif. Adapun saran yang dapat dilakukan dalam penatan fasilitas kelas seperti:
v Menentukan
posisi tempat duduk yang disesuaikan dengan metode pembelajaran dan tujuan
pembelajaran.
v Penempatan
siswa sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya, misalnya menempatkan siswa
yang berpostur tingi di belakang, menempatkan siswa yang hiper aktif di depan
sehingga guru mudah untuk memantau.
v Menyimpan
fasilitas ditempat yang sesuai agar tidak menghalangi pandangan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
Ekosiswoyo, Rasdi. & Maman
Ranchman. 2000. Manajemen kelas.
Kridalaksana,
Harimurti. 2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Missmelind,
2011. Pengaturan kondisi dan penciptaan klim belajar yang menunjang. diakses tanggal 18 September 2012
Faturrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami. PT Refika Aditama, Bandung.
http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas.
IZIN COPAS MBAK
BalasHapusIZIN COPAS MBAK
BalasHapus