Jumat, 22 November 2013

Tugas makalah manajemen kelas


                                                                    MAKALAH
                                      PENGATURAN FASILITAS KELAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Manajemen Kelas


Dosen Pembimbing : Drs. Hasbi Rauf, S.Pd, M.Si

 OLEH : KELOMPOK VIII
KELAS D 22.A



                      KHUSNUL KHATIMAH                  (1247240005)
                      AYU TRISMA                                    (1247240009)
                      ASRIANI                                             (1247241015)
                      M. ARIE ANUGRAH P.                   (1247241004)
                      ADI PURNOMO                                 (1247241000)

  
PGSD UPP WATAMPONE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
SEPTEMBER  2013
KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dilalui penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik sehingga makalah ilmiah ini dapat terselesaikan.
Atas dasar tersebut, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:
1.      Bapak  Drs. Hasbi Rauf, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing makalah ini.
2.      Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan yang tak terhingga kepada penulis.
3.      Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah  ini.
Semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat di dunia pendidikan. Dan penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
                                                                           Watampone,  September  2013

                                                                               Penulis
                                    Halaman

HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB   I     PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.       Latar  Belakang  Masalah........................................................................ 1
B.       Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.       Tujuan penulisan .................................................................................... 2
BAB  II  PEMBAHASAN................................................................................... ....3
A.       Pengertian fasilitas kelas......................................................................... 3
B.       Pengaturan fasilitas kelas yang baik........................................................ 6
BAB  III KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 12
A.       Kesimpulan............................................................................................. 12
B.       Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran bahwa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan rill adalah merupakan tujuan pendidikan. Tetapi dalam proses pembelajaran didalam kelas bagaimana siswa dapat menguasai dan memahami bahan ajar secara tuntas masih merupakan masalah yang sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah merupakan makhluk sosial yang mempunyai latar belakang yang berbeda.Dari perbedaan tersebut maka dapat menimbulkan beragamnya sikap dari anak didik di dalam kelas. Maka sudah menjadi tugas seorang guru agar mampu menjadikan keanekaragaman karakteristik tersebut dapat teratasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Keterampilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak hanya tertuang dalam penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran saja tetapi proses pembelajaran yang baik akan dipengaruhi pula oleh iklim belajar yang kondusif atau maksimal berkaitan dengan pengaturan orang (siswa) dan fasilitas-fasilitas yang ada dalam kelas itu sendiri.
Banyaknya keluhan guru karena sukarnya mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dan maksimal. Misalnya penataan ruang kelas berupa pengaturan atau penataan fasilitas yang sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung.
Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal yang sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. Dari permasalahan tersebut maka kiranya perlu bagi guru atau calon pengajar mengetahui dan memahami tentang pengelolaan kelas salah satunya yaitu pengaturan fasilitas yang ada dalam  ruangan kelas.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang diatas maka penulis memiliki rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian fasilitas kelas ?
2.      Bagaimanakah pengaturan fasilitas kelas yang baik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal
C.      Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1.      Untuk mengetahui pengertian fasilitas kelas
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengaturan fasilitas kelas yang baik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal
BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian fasilitas kelas.
              Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah.  Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
Sedangkan kelas yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.berikut ini pengertian kelas menurut para ahli :
v  Nawawi  memandang kelas dari dua sudut, yaitu :
1.  Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,   tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
2.  Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
v  Menurut Hamalik ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan  menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula. Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
v  Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi  siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa.
Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi  intelektual dan omosional. Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik adalah :
1.   rapi, bersih, sehat, dan tidak lembab.
2.   cukup cahaya yang meneranginya.
3.   sirkulasi udara cukup.
4.    perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan  rapi.
5.      jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang.
              Jadi berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas kelas adalah sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan atau menunjang terselenggaranya  proses belajar mengajar  dalam suatu ruang yang diatur oleh seorang guru kelas.


B.      Pengaturan fasilitas kelas yang baik sehingga proses pembelajaran dapat  berlangsung secara optimal.
            Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan atau  penataan ruang kelas dan isinya. Selama proses pembelajaran, lingkungan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru, dan antar siswa. Menurut  Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas  yaitu:
1.      Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa yang ada dalam ruangan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.      Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.

3 .  Fleksibilitas (Keluwesan)
      Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung pada saat tertentu. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
4.   Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan cahaya, suara, kepadatan kelas, ventilasi dan temperatur yang merupakan aset penting dalam penciptaan suasana nyaman ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa. Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk, udara sehat dengan ventilasi yang baik, sehingga semua siswa dalam kelas dapat menghirup udara segar yang cukup mengandung oksigen.
5.   Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan  kondusif  bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan  menyenangkan  dapat  berpengaruh  positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk bekelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu dan memantau tingkah laku siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan menurut Conny Semawan,dkk. yaitu:
v  Ukuran bentuk kelas
v  Bentuk serta ukuran bangku dan meja
v  Jumlah siswa dalam kelas
v  Jumlah siswa dalam setiap kelompok
v  Jumlah kelompok dalam kelas
v  Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria dan wanita).
Perlengkapan yang harus ada dan diperlukan di kelas meliputi : papan tulis dan penghapusnya, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, lemari kelas, jadwal pelajaran, papan absensi, daftar piket kelas, kalender pendidikan, gambar presiden dan wakil presiden serta lambang Garuda Pancasila, tempat cuci tangan dan lap tangan, tempat sampah, sapu lidi, sapu ijuk, gambar-gambar lain alat peraga dan spidol.
Berkaitan dengan penataan atau pengaturan fasilitas kelas, maka hal yang juga sangat penting untuk dibahas adalah mengenai  kebersihan dan pengaturan tempat duduk siswa yang sesuai, dengan tujuan agar guru dapat memantau perilaku setiap siswa saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua hal tersebut :
1.      Kebersihan
Selain indah dan menarik, ruangan kelas harus  rapi dan selalu bersih dari sampah, debu, bau-bauan dan sebagainya agar siswa dapat merasa nyaman ketika proses  pembelajaran  sedang berlangsung.
2.      Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk merupakan usaha dari seorang guru dalam mengelola ruang kelas karena pengelolaan kelas yang efektif akan menentukan hasil pembelajaran yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat  Winzer   ( Winataputra) bahwa “ penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap  tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pemblajaran. Lebih jauh diketahui bahwa tempat duduk berpengaruh terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan”. Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas khususnya  di sekolah formal. Tempat duduk dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat duduk pun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-ubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas. Sebenarnya banyak macam posisi tempat duduk yang biasa digunakan di dalam kelas seperti berjejer ke belakang, bentuk setengah lingkaran, berhadapan, dan sebagainya. Biasanya posisi tempat duduk berjejer kebelakang digunakan dalam kelas dengan metode belajar ceramah dan untuk metode diskusi dapat menggunakan posisi setengah lingkaran atau berhadapan. sebagai alternatif penataan tempat duduk dengan metode kerja kelompok atau bahkan bentuk pembelajaran kooperatif, maka menurut Lie (2007: 52) ada beberapa model penataan bangku yang biasa digunakan dalam pembelajaran kooperatif, diantaranya seperti:
v  Meja tapal kuda, siswa bekelompok di ujung meja
v  Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v  Meja Panjang
v  Meja Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v  Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja
                               Cooperative Learning-Teknik Jigsaw
 Masih ada beberapa bentuk posisi tempat duduk yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kooperatif ini. Dalam memilih desain penataan tempat duduk perlu memperhatikan jumlah siswa dalam satu kelas yang akan disesuaikan pula dengan metode yang akan digunakan. Hal yang tidak boleh kita lupakan bahwa dalam penataan tempat duduk siswa tersebut guru tidak hanya menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan saja. Tetapi seorang guru perlu mempertimbangkan karakteristik individu siswa, baik dilihat dari aspek kecerdasan, psikologis, dan biologis siswa itu sendiri. Hal ini penting karena guru perlu menyusun atau menata tempat duduk yang dapat memberikan suasana yang nyaman bagi para siswa.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
              Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas kelas adalah sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan atau menunjang terselenggaranya  proses belajar mengajar  dalam suatu ruang yang diatur oleh seorang guru kelas. Didalam pengaturan fasilitas kelas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal, yaitu :
v  Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
v  Accesibility (mudah dicapai)
v  Fleksibilitas (Keluwesan)
v  Kenyamanan
v  Keindahan
v  Kebersihan
v  Pengaturan tempat duduk
B.     Saran
              Kiranya perlu menjadi perhatian bagi guru dan bahkan calon pengajar bahwa keterampilan mengelola fasilitas kelas harus dikuasai. Pengelolaan kelas menyangkut kepada menciptakan iklim atau kondisi belajar yang kondusif dan maksimal karna  melalui penataan fasilitas kelas yang tepat diharapkan akan menfasilitasi siswa untuk belajar dengan aktif. Adapun saran yang dapat dilakukan dalam penatan fasilitas kelas  seperti:
v  Menentukan posisi tempat duduk yang disesuaikan dengan metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
v  Penempatan siswa sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya, misalnya menempatkan siswa yang berpostur tingi di belakang, menempatkan siswa yang hiper aktif di depan sehingga guru mudah untuk memantau.
v  Menyimpan fasilitas ditempat yang sesuai agar tidak menghalangi pandangan siswa.











DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
Ekosiswoyo, Rasdi. & Maman Ranchman. 2000. Manajemen kelas.
Kridalaksana, Harimurti. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Missmelind, 2011. Pengaturan kondisi dan penciptaan klim belajar yang menunjang.   diakses tanggal 18 September 2012
Faturrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. PT Refika Aditama, Bandung.
http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas.