Senin, 20 April 2015

METODE, MODEL, STRATEGI, TEKNIK DAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

                                                         

MAKALAH
METODE, MODEL, STRATEGI, TEKNIK DAN  PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Dosen Pembimbing :  Dra. Hj. Rukayah, M.Pd.

OLEH : KELOMPOK V
KELAS D 22.A

                            KHUSNUL KHATIMAH              (1247240005)
                            A. IKA NUR EFENDY                  (1247240019)
                           YULI ASTUTI                                 (1247241005)
                            MARWAH                                      (1247240029)
                            MUH. ARIE ANUGRAH.P           (1247241004)
                            IRFAND MUKHSIN                      (1247240012)

UPP PGSD WATAMPONE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015



KATA PENGANTAR 
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dilalui penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Atas dasar tersebut, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:
1.      Bapak  Dra. Hj. Rukayah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing makalah ini.
2.      Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah  ini.
Semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat di dunia pendidikan. Dan penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                                         Watampone,   Februari  2015







                                                                               Penulis


DAFTAR ISI
                                    Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB   I     PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.       Latar  Belakang  Masalah........................................................................ 1
B.       Rumusan Masalah................................................................................... 3
C.       Tujuan penulisan .................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A.       Metode, Strategi dan Teknik Pembelajaran............................................ 4
1.  Metode Pembelajaran......................................................................... 4
2.  Model Pembelajaran........................................................................... 4
3Strategi Pembelajaran......................................................................... 6
4Teknik Pembelajaran.......................................................................... 10
B.       Hakikat Pendekatan Komunikatif dalam  pembelajaran Bahasa ........... 13
1.      Pengertian Pendekatan Komunikatif................................................ 13
2.      Ciri-Ciri Pendekatan Komunikatif.................................................... 14
3.      Prinsip pendekatan komunikatif....................................................... 18
C.       Tujuan Penerapan Pendekatan Komunikatif di SD................................ 13
BAB  III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 21
A.       Kesimpulan............................................................................................. 21
B.       Saran....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15

I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
       Tugas utama seorang guru adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.  Agar kegiatan itu terselenggara dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui metode, model, teknik, strategi dan pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam setiap pembelajaran termasuk pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Dengan penggunaan metode, model, teknik, strategi dan pendekatan yang tepat dan bervariasi maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Pendekatan komunikatif menjadi salah satu pendekatan yang dianggap cocok diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian. Untuk lebih jelasnya perlu diketahui pendekatan komunikatif menurut Brown (2007) bahwa
  “ pembelajaran komunikatif sebagai pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan pada otentisitas, interaksi, pembelajaran yang terpusat pada peserta didik, aktivitas berbasis tugas, dan komunikasi untuk kehidupan nyata, tujuan-tujuan bermakna.”
    Berdasarkan uraian diatas penulis memahami bahwa penggunaan metode, model, teknik, strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran menjadi salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan pengajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara realita,  banyak guru dari sekolah – sekolah dalam mengajar masih belum menggunakan metode, model, teknik, strategi dan pendekatan yang tepat dan bervariasi untuk setiap pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa.
  Ini bisa dibuktikan, bahwa masih banyak guru yang menjelaskan pembelajaran dengan metode ceramah secara terus menerus tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif padahal sebenarnya pembelajaran bisa disajikan menggunakan metode, model, teknik, strategi dan pendekatan komunikatif yang cocok untuk pembelajaran bahasa indonesia.
         Melihat beberapa fenomena, bilamana persoalan itu tidak diatasi maka akan menjadi-jadi. Oleh karena itu, penulis berusaha membuat makalah yang berjudul “Metode, Model, Strategi, Teknik dan  Pendekatan komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”
B.     Rumusan Masalah
       Berdasarkan  latar  belakang diatas maka penulis memiliki rumusan masalah   yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan metode, model, strategi dan teknik pembelajaran ?
2.      Bagaimanakah hakikat pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa di sekolah dasar ?
3.      Apakah tujuan penerapan pendekatan komunikatif di sekolah dasar ?
C.      Tujuan penulisan
 Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1.        Untuk mengetahui apa itu metode, model, strategi dan teknik pembelajaran.
2.        Untuk mengetahui hakikat pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa di sekolah dasar.
3.        Untuk mengetahui tujuan penerapan pendekatan komunikatif di sekolah dasar









II
KAJIAN TEORI

A.    Metode,  Model,  Strategi dan Teknik  Pembelajaran
1.      Metode pembelajaran
         Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI, 1995). Metode lebih besifat prosedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan. . Berikut ini pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli :
·         Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
·         Menurt Gerlach dan Elly ( 80:14) Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi.
·         Menurut Nana Sudjana (2005: 76) Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
          Sangat pentingnya penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-pintar dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas yang sedang dia ajar. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain  (2010:72) menyebutkan bahwa “kedudukan metode adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan”. Penggunaan metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pembelajaran. Semakin pandai seorang pengajar menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, maka keberhasilan yang diperoleh dalam mengajar semakin besar pula. Dari sini kita dapat mengetahui seberapa pentingnya suatu metode dalam proses belajar-mengajar dan dalam mencapai sebuah keberhasilan dari proses belajar-mengajar.
2.      Model pembelajaran
                      Mills berpendapat bahwa “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Sedangkan menurut KBBI (2005:751) Model diartikan sebagai pola (contoh,acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pndekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Berikut ini pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli :
·         Winataputra dan  Sugiyanto (2008). Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pencanang pembelajaran dan para pengajar dalam mencanangkan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
·         Soekamto, dkk. (dalam Nurulwati, 2000). Model pembelajaran adalah kerangka melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
·         Akhmad Sudrajat (2008). Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. 
3.      Strategi pembelajaran
       Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi didalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat perang, angkatan darat atau laut. Secara umum sering dikemukakan bhwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian strategi dalam pengajaran bahasa ialah bahwa strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
        Dalam konteks pengajaran, menurut Gagne (1974) Strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berfikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Artinya, bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berfikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah didalam mengambil keputusan. Peserta didik akan mempunyai executive control, atau control tingkat tinggi, yaitu analisis yang tajam, tepat dan akurat. Sedangkan strategi secara kognisi adalah sebagai proses berfikir induktif, yaitu membuat generalisasi dari fakta, konsep dan prinsip dari apa yang diketahui seseorang (Bell-Gredler, 1986). Strategi kognitif tidak berkaitan dengan ilmu yang dimiliki oleh seseorang, melainkan merupakan kemampuan berfikir internal yang dimiliki seseorang dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu yang dimilikinya. Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan . O’Malley dan Chamot (1990) mengemukakan pula bahwa strategi adalah seperangkat alat yang berguna secara aktif, yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau bahasa asing. Strategi sering dihubungkan dengan prestasi bahasa dan kecakapan dalam menggunakan bahasa. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan taktik atau pola yang dilakukan oleh seorang pengajar dalam proses belajar bahasa, Sehingga peserta didik dapat lebih leluasa dalam berfikir dan dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya secara lebih mendalam dngan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
       Keseluruhan strategi diatas merujuk pada aspek perencanaan yang cermat, terukur, dan dipersiapkan melalui mekanisme yang benar. Pengertian strategi tersebut diterapkan pada berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam konteks pengajaran bahasa Indonesia. Artinya, strategi pembelajaran bahasa Indonesia adalah rencana pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan dengan cermat dan terukur. Strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu . Dengan kata lain, strategi belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Setiap tingkah laku yang dipelajari harus dipraktikkan karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain.
Berikut ini pengertian strategi pembelajaran menurut beberapa ahli :
·        Zaini dan Bahri (2003), Strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bias diartikan sebagai pola-pola umumkegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran unutk mencapai tujuan yang telah digariskan.
·       Gerlach dan Ely (1990). Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup, dan urutan  kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
·       Gropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1990). Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan.
4.      Teknik pembelajaran
      Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu (KBBI, 1995). Teknik merupakan suatu kiat, siasat atau penemuan yang digunakan  untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan metode. Oleh karena itu, teknik harus selaras dan serasi dengan pendekatan.  Kemampuan pengajarsangat menentukan dalam memilih teknik mengajar yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Bila pengajar mempunyai keterbatasan pengetahuan dan penguasaan tentang disiplin ilmu  maupun tentang cara mengajar yang baik, tentu ia akan berkutat dengan teknik yang sama, atau tidak berkembang dan tanpa variasi. Dengan demikian, pembelajaran akan terkesan monoton dan membosankan. Teknik pembelajaran menurut para ahli adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan nilai, ilmu, pemahaman, serta konsep-konsep yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, kemampuan, wawasan, serta ilmu pengetahuan yang berguna bagi individu maupun masyarakat luas. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diatarik kesimpulan bahwa tujuan dari teknik pembelajaran adalah hal yang positif dimana memberikan manfaat bagi yang menerima pembelajaran tersebut.
        Setiap teknik mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pengajar perlu mengkaji teknik mengajar yang sesuai dan memilih strategi-strategi yang memberikan peluang paling banyak bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu.


B.   Hakikat Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa di SD
1.      Pengertian Pendekatan Komunikatif
      Pendekatan adalah proses, perbuatan atau cara mendekati (KBBI, 1995). Dikatakan pula bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.  Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi, menekankan pembinaan dan pengembangan kemampuan komunikatif siswa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian siswa akan mampu bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan pendapatnya secara lisan dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami. Menurut Littiewood (dalam Rofi’uddin,  1999) pendekatan komunikatif didasarkan pada pemikiran bahwa:
a)      Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran bahasa. Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak terbatas pada tata bahasa dan kosa kata, tetapi juga pada fungsi komunikasi bahasa.
b)       Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran bahasa. Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa pembelajaran bahasa, tidak cukup dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa itu, tetapi siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat.
          Munculnya pendekatan komunikatif inilah yang menandai perubahan pandangan pengajaran bahasa dari “struktural” ke “fungsional”. Perbedaan pendekatan komunikatif dan pendekatan struktural menurut Muchlisoh, dkk, (1993) adalah pendekatan struktural menuntut ketepatan pengucapan dan menunda latihan kelancaran, sedangkan pendekatan komunikatif lebih mengutamakan kelancaran berkomunikasi, ketepatan komunikasi serta perbaikan struktur dapat dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran bahasa dengan menggunakan pendekatan komunikatif lebih tepat dilihat sebagai sesuatu yang berkenaan dengan makna apa yang dapat diungkapkan (nosi) melalui bahasa, bukannya berkenaan dengan butir-butir tata bahasa (struktural). Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Meley (dalam Brumfit,1986) bahwa kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan komunikatif adalah pendekatan pengajaran bahasa yang sasaran akhirnya adalah kemampuan berkomunikasi.
2.      Ciri-Ciri Pendekatan Komunikatif
      Brumfit dan Finocchiaro mengungkapkan  ciri-ciri pendekatan komunikatif  adalah  :
·         Makna merupakan yang terpenting,
·         Percakapan harus berpusat di sekitar fungsi komunikatif dan tidak dihafalkan secara normal,
·         Kontekstualisasi merupakan premis pertama,
·         Belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi,
·         Komunikasi efektif dianjurkan,
·         Latihan penubihan atau drill diperbolehkan, tetapi tidak memberatkan,
·         Ucapan yang dapat dipahami diutamakan,
·         Setiap alat bantu peserta didik diterima dengan baik,
·         Segala upaya untuk berkomunikasi dapat didorong sejak awal,
·         Penggunaan bahasa secara bijaksana dapat diterima bila memang layak,
·         Terjemahan digunakan jika diperlukan peserta didik,
·         Membaca dan menulis dapat dimulai sejak awal,
·         Sistem bahasa dipelajari melalui kegiatan berkomunikasi,
·         Komunikasi komunikatif merupakan tujuan,
·         Variasi linguistic merupakan konsep inti dalam materi dan metodologi,
·         Urutan ditentukan berdasarkan pertimbangan isi, fungsi, atau makna untuk memperkuat minat belajar,
·         Guru mendorong peserta didik agar dapat bekerja sama dengan menggunakan bahasa itu,
·         Bahasa diciptakan oleh peserta didik melalui mencoba dan mencoba,
·         Kefasihan dan bahasa yang berterim merupakan tujuan utama, ketepatan dinilai dalam konteks bukan dalam keabstrakan,
·         Peserta didik diharapkan berinteraksi dengan orang lain melalui kelompok atau pasangan, lisan dan tulis,
·         Guru tidak bisa meramal bahasa apa yang akan digunakan peserta didiknya,
·         Motivasi intrinsik akan timbul melalui minat terhadap hal-hal yang dikomunikasikan.
3.      Prinsip Pendekatan Komunikatif
                  Tarigan mengungkapkan bahwa metode-metode pembelajaran bahasa komunikatif dilandasi oleh teori pembelajaran yang mengacu pada dua prinsip, yaitu :
·         prinsip komunikasi, kegiatan-kegiatan yang melibatkan komunikasi nyata mampu mengembangkan proses pembelajaran,
·         prinsip tugas, kegiatan-kegiatan-kegiatan tempat dipakainya bahasa untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermakna dapat mengembangkan proses pembelajaran. Berdasarkan prinsip tersebut, materi pembelajaran bahasa hendaknya dapat diterapkan melalui metode permainan, simulasi, bermain peran, dan komunikasi pasangan.
      Prinsip-prinsip pendekatan komunikatif dalam belajar bahasa, menurut Richards(2006), sebagai  berikut :
·         menjadikan komunikasi nyata sebagai fokus pembelajaran bahasa
·         memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksperimen dan menguji coba berbagai kompetensi yang dikuasainya
·         memberikan toleransi terhadap kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik karena kesalahan-kesalahan tersebut mengindikasikan bahwa peserta didik sedang mengembangkan kompetensi komunikatifnya
·         memberikan  kesempatan  kepada  peserta didik untuk mengembangkan ketepatan dan kelancaran berbahasa
·          menghubungkan berbagai keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) secara bersama-sama karena dalam kehidupan nyata beberapa keterampilan berbahasa juga muncul bersama-sama
·         mengkondisikan peserta didik untuk menemukan sendiri aturan tata bahasa.
           Prinsip-prinsip tersebut direfleksikan dalam kegiatan-kegiatan kelas yang dikembangkan. Dalam pendekatan komunikatif dibedakan dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan yang menekankan kefasihan (activities focusing on fluency) dan kegiatan yang menekankan ketepatan (activities focusing on accuracy). Guru disarankan dapat menggunakan dua jenis kegiatan itu secara seimbang.
C. Tujuan Penerapan Pendekatan Komunikatif di Sekolah Dasar
         Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan pendekatan komunikatif bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan bahasa secara baik, benar, dan secara nyata dan wajar, serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan keadaan. Di samping itu kemampuan komunikasi menuntut adanya kemampuan gramatik, kemampuan sosiolinguistik, kemampuan wacana, dan kemampuan strategi. Dalam proses pembelajaran, guru hanya berfungsi sebagai komunikator, fasilator, dan motivator. Sehubungan dengan itu, yang menjadi acuan adalah kebutuhan siswa untuk dapat berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya. Sugono (1993) mengatakan bahwa pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi akan menarik minat siswa karena siswa didesak oleh kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi atau meningkatkan keterampilan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi itu, pembelajaran bahasa yang paling tepat adalah menggunakan pendekatan komunikatif.  Untuk dapat merancang materi pengajaran yang mengacu pada pendekatan komunikatif (Brown 1994 dalam Sato 1999) guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Tujuan pembelajaran di dalam kelas difokuskan pada semua komponen dari kemampuan berkomunikasi
·         Teknik dalam pembelajaran bahasa dirancang untuk melibatkan siswa dalam penggunaan bahasa yang pragmatis, autentik, fungsional dan bermakna
·         Kelancaran dan ketepatan berbahasa yang dapat melandasi teknik-teknik komunikatif
·         Siswa pada akhirnya harus menggunakan bahasa, baik secara produktif maupun reseptif.

 III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah maka dapat disimpulkan bahwa :
·         Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
·         Model pembelajaran adalah sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
·         Strategi pembelajaran merupakan taktik atau pola yang dilakukan oleh seorang pengajar dalam proses pembelajaran.
·         Teknik pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan nilai, ilmu, pemahaman, serta konsep-konsep yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, kemampuan, wawasan, serta ilmu pengetahuan yang berguna bagi individu maupun masyarakat luas.
·         Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi, menekankan pembinaan dan pengembangan kemampuan komunikatif siswa.
·         Penerapan pendekatan komunikatif bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan bahasa secara baik, benar, dan secara nyata dan wajar, serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan keadaan.
B.     Saran
       Seorang guru harus menguasai berbagai metode, model, strategi, teknik dan menggunakan pendekatan komunikatif sebagai salah satu pendekatan yang cocok  untuk pembelajaran bahasa Indonesia sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta memotivasi semangat siswa untuk belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, M.A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia
Iskandarwassid, Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.     Bandung:  PT. Remaja Rosdakarya
         [Tanggal diakses: 18 Februari 2015]

http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/definisi-metode-menurut-para-   ahli.html. [Tanggal diakses: 18 Februari 2015]

                                                                
                                                                            



Tidak ada komentar:

Posting Komentar